TUNGGAL BERITA
Game Edukatif Matific untuk Literasi Matematika di Sekolah Dasar, Why Not?
Oleh : Sri Endarwati, S.Pd. dan Dr. Agus Suprijono, M.Si.
Saat ini Asesmen Nasional (AN) diharapkan akan menjadi pencerah baru bagi penerapan budaya literasi di Indonesia. Bukan hanya literasi membaca namun juga literasi numerasi atau matematika. Asesmen nasional ini dilaksanakan mulai jenjang SD sampai SMA/SMK. Hal ini merupakan salah satu cara menilai kualitas pendidikan Indonesia secara komprehensif di setiap sekolah dan daerah.
Selain asesmen nasional, Indonesia menggunakan hasil PISA untuk menilai kualitas pendidikan di Indonesia. Memang kemampuan literasi Indonesia dalam skala internasional menempati urutan yang masih rendah. Coba kita tengok sebentar hasil PISA 2022 yang telah dirilis Kemdikbud 5 Desember 2023 yang lalu. Di situ menunjukkan bahwa Indonesia mengalami kenaikan peringkat matematika 5 posisi dari hasil PISA tahun 2018. Pemerintah menyatakan ini sebagai bentuk ketangguhan Indonesia dalam menghadapi learning loss akibat pandemi. Namun, tak seharusnya kita berbangga dulu. Hal ini dikarenakan hanya peringkatnya saja yang mengalami kenaikan, tetapi skornya mengalami penurunan. Indonesia dalam bidang matematika menempati posisi 12 dari bawah dibanding seluruh negara yang ikut yaitu 81 negara.
Matematika merupakan pelajaran yang kualitas pendidikan dalam hal matematika yang masih rendah, tentu ini menjadi bahan pemikiran kita bersama. Seiring zaman yang semakin maju, teknologi semakin canggih kita harus bisa memasuki kondisi yang ada dihubungkan dengan cara bagaimana agar kualitas pendidikan Indonesia pada pelajaran matematika khususnya di Sekolah Dasar (SD) mengalami kemajuan.
Teknologi pembelajaran seperti game online menjadi suatu hal yang digemari oleh banyak kalangan dan hampir tak mengenal usia. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Anak-anak mungkin hanya butuh sekitar 1 jam untuk tenang belajar, sedangkan lebih dari itu konsentrasi anak mulai menurun. Berbeda dengan ketika bermain game online, anak maupun orang dewasa bisa betah berjam-jam di depan media online tersebut.
Kita jangan takut dulu dengan kata anak-anak senang bermain game online. Teknologi sekarang yang semakin canggih, juga telah menuntut perkembangan teknologi untuk pembelajaran. Anak-anak bisa kita arahkan untuk menuju ke game online edukatif ini sebagai media belajar. Hal ini karena kita tidak bisa menolak perkembangan zaman dan kecanggihan teknologi. Menolak perkembagan zaman dan teknologi sama saja dengan menolak masa depan. Hal ini karena teknologi sekarang ini sudah mendarah daging dalam kehidupan kita, tak terkecuali pada anak-anak.
Game online edukatif banyak kita jumpai saat ini. Lantas pertanyaannya, apakah guru-guru dan orang tua berani dan siap mengadopsi game online edukatif untuk menunjang proses pembelajaran? Sementara, di sisi lain penggunaaan game online masih menjadi pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Banyak game online edukatif matematika yang kita jumpai di antaranya adalah matific. Matific ini adalah Platform Belajar Matematika yang disusun oleh ahli pendidikan. Materi pelajaran yang ada di dalamnya sudah disesuaikan dengan kurikulum di Indonesia. Pilihan penggunaannya juga tersedia, yaitu mulai TK sampai kelas 6 Sekolah Dasar. Apalagi siswa SD yang suka dengan game online. Tentu ini menjadi hal yang menarik bagi mereka. Matific ini membuat matematika yang sering dianggap momok menakutkan bagi sebagian anak, sekarang bisa menjadi sesuatu yang menarik dan menyenangkan.
Kini guru dan orang tua bisa mencoba game edukatif matific dalam mendukung belajar matematika anak-anak. Game edukatif matific ini bisa diakses secara gratis melalui https://www.matific.com/id/id/home/. Game edukatif matific ini memiliki variasi yang menarik. Anak-anak tinggal diberi arahan dan pemantauan, maka mereka akan mampu bermain secara mandiri. Anak-anak yang mengalami kesulitan materi bisa mengkonsultasikan ke guru atau orang tua untuk mendapat penguatan dan pembahasan.
Daripada anak-anak bermain sesuatu yang tidak bermanfaat untuk mereka, game edukatif matific ini justru diharapkan akan meningkatkan kemampuan matematika mereka. Penggunaan game edukatif matific ini akan optimal apabila mereka bisa memanfaatkannya secara baik dan mendapat dukungan dari guru maupun orang tua.
Guru-guru bisa menggunakan game edukatif matific ini untuk mempermudah dalam pemberian tugas matematika. Guru-guru bisa meningkatkan literasi matematika anak-anak dengan game ini. Biasanya guru akan berpikir lama dalam merancang pembelajaran yang baik dan menarik untuk pembelajaran matematika. Dengan game edukatif matific ini, tidak perlu repot dalam mengembangkan inovasi pembelajaran untuk anak-anak. Anak-anak bisa memilih game edukatif matific ini sesuai dengan tingkat kelas yang mereka mampu dan butuhkan.
Perkembangan teknologi game edukatif matific tidak dapat dipungkiri sangat memudahkan guru dan siswa. Siswa bisa dengan mudah menjawab pertanyaan-pertanyaan matematika dalam bentuk permainan yang tentunya bermanfaat untuk mengembangkan literasi matematika mereka.
Walau di sisi lain, hal ini harus tetap dalam pengawasan orang tua dan guru. Hal itu karena penggunaan game tetap ada jadwal dan waktunya. Penggunaannya tidak boleh terus menerus yang mengakibatkan kurangnya anak bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya. Bagaimanapun kita tidak boleh mengesampingkan masa tumbuh kembang mental anak bersama lingkungan sosialnya.
Dari semua hal tersebut, dapat kita katakan bahwa mengadopsi teknologi bidang pendidikan, akan terus berkembang seiring perkembangan zaman khususnya tentang teknologi pembelajaran. Hal ini adalah sebuah keniscayaan untuk kita hindari. Oleh karena itu, penerapan game edukatif matific untuk pembelajaran matematika baik di rumah maupun di sekolah harus dilakukan dengan bijak dan tidak perlu takut guna menjadikannya bermanfaat bagi anak-anak dalam meningkatkan literasi matematikanya di Sekolah Dasar.