TunggalBerita.Com
LAMPUNG,MESUJI -Program Pengembangan Agribisnis Usaha pedesaan (PUAP), merupakan program Kementerian Pertanian (kementan). Bantuan itu diberikan berupa modal usaha pada para petani melalui Kelompok Tani (Poktan), bertujuan untuk membantu petani dalam pengembangan usaha pertanian, guna tanggulangi kemiskinan, ciptakan lapangan kerja juga dukung swasembada pada sektor pertanian. Akan tetapi hasil penelusuran dan investigasi awak media dilapangan seperti menyimpan misteri, kontroversi keterangan antara pengurus aktif dan non-aktif seperti langit dan bumi.
Mantan ketua Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Sari Makmur berinisial SY (55) tahun, pada awak media baru-baru ini menerangkan pihak Gapoktan sari makmur yang diketahui berjumlah 22 orang pengurus dan anggota Poktan (kelompok tani). Yaitu khususnya diDesa Wonosari Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji-Lampung yang masa aktifnya dari tahun 2010-2016 silam,
“Benar pada tahun 2010 Gapoktan Sari makmur yang membawahi 22 atas nama kelompok tani menerima bantuan Dana bantuan senilai seratus juta rupiah kurang lebih, dari pihak kementan melalui Dinas Pertanian Mesuji dalam program usaha Agris bisnis pedesaan”, akunya.
Lebih lanjut dijelaskan dana tersebut kemudian digulirkan kepada masing-masing ketua Poktan,
“yaitu Tri Karya Mukti yang diketuai oleh Suroso sebesar Rp.15 juta, Poktan Tri Karya Mulya dengan ketua Eko Budiyono sbesar Rp.15 Jt, dan Poktan Sumber Rezeki dengan ketua Sugiharno 25 juta rupiah. Dan untuk Kas Gapoktan Sari Makmur berjumlah kurang lebih sekitar 90 sembilan puluh juta rupiah, pada tahun 2022 lalu uang kas tersebut diserahkan kepada pengurus baru”, ujarnya.
Diwaktu dan tempat yang terpisah, awak media menemui sumber lainnya, yakni Sugito selaku mantan pengurus Gapoktan Sari Makmur masa aktif 2017-2024, dikatakannya bahwa program PUAP yang nilai anggarannya kisaran 100 juta rupiah yang di terima langsung melalui rekening bendahara gapoktan Sari makmur Desa Wonosari,
“Benar pada tahun 2010 Gapoktan sari makmur yang diketuai oleh SY dan menerima dana bantuan dari kementan melalui Dinas Pertanian Mesuji sekitar 100 juta rupiah dengan program usaha PUAP, gapoktan Sari Makmur membawahi 22 Poktan tahun, dan SY selaku ketua gapoktan diketahuinya belum pernah menyerahkan aset yang berupa modal ataupun laba senilai sekitar 90 juta rupiah, ataupun perkembangan dana PUAP dalam bentuk apapun. Kemudian pada sekitar tahun 2023 SY telah disinyalir menyerahkan Dana PUAP itu sekitar 20 juta rupiah, yang diduga pada salah satu petugas PPL Pertanian yang berinisial DS. Alhasil pada kisaran november 2024 adanya pergantian pengurus Gapoktan Sari Makmur yaitu Sutikno selaku ketua Gapoktan yang baru, Jelasnya.
Ditemui dikediamannya Sutikno sepaku ketua gapoktan yang baru, pada awak media menerangkan bahwa,
“emang betul saya ketua gapoktan Sari Makmur yang baru, dipilih pada bulan November 2024 lalu, dan membawahi 22 Poktan. Adapun terkait dana program PUAP, yang katanya pernah di terima oleh pengurus serta ketua yang lama pada tahun 2010, saya selaku ketua Gapoktan belum menerima aset berupa dana dan atau perkembangan modal, laba dan atau dalam bentuk apapun, terangnya.
(Bad)






