TUNGGAL BERITA
Jakarta – Sejak Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, sejarah menunjukkan berbagai peristiwa luar biasa. Saat ini, revolusi dalam tata kelola negara menemukan momentumnya. Dr. Ali Mahsun ATMO M Biomed, Presiden Kawulo Alit Indonesia, Jakarta, pada tanggal 5 November 2023, menyatakan bahwa minimal ada pemisahan kekuasaan antara Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan.
Berbagai tokoh dan kelompok telah menyoroti politik dinasti dalam Pemilihan Presiden RI 2024. Pengamat, cendekiawan, tokoh agama, dan masyarakat, termasuk komunitas global, mengkritik tajam keberadaan politik dinasti yang sudah ada sejak Indonesia merdeka. Setelah putra mahkota Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, diumumkan sebagai calon wakil presiden dalam Pilpres 2024, perdebatan tentang keberlangsungan sistem republik atau kembalinya sistem kerajaan menjadi sangat sengit.
Gus Mustofa Bisri, dengan kefasihannya, menggarisbawahi situasi saat ini dengan mengutip puisi, “Inilah zaman kemajuan, ada republik rasa kerajaan.”
Prof. Jimly Asshiddiqie, dalam acara Silatbas ICMI di Makassar pada 5 November 2023, menekankan perlunya menemukan solusi jangka panjang terhadap situasi ini. Menurutnya, “Inggris itu Kerajaan, tapi perilakunya seperti Republik. Indonesia ini Republik, tapi terasa seperti Kerajaan.”
Bukan hanya itu, Prabowo Subianto, calon presiden pada Pilpres 2024, mengakui keberadaannya sebagai bagian dari politik dinasti. Sementara Mbak Puan, AHY, Cak Imin, Yenny Wahid, dan banyak lainnya, juga turut memperkuat politik dinasti yang menutupi identitas politik pada Pilpres 2019.
Menurut Dr. Ali Mahsun ATMO M Biomed, setiap bentuk kekuasaan, apapun wujudnya, pada dasarnya merupakan sistem kerajaan secara de facto. Hal ini berlaku baik dalam model demokrasi, monarki, maupun model lainnya. Ini adalah refleksi dari hukum alam semesta Tuhan yang menetapkan manusia sebagai pemimpin sesuai dengan lingkungannya.
Indonesia saat ini berada di ujung akhir era reformasi atau menatap “Kotak Pandora” ke-3 dengan simbol Rantai Warna Dasar Merah Perisai Garuda Pancasila (1998-sekarang). Sebelumnya, Indonesia melewati era Penataan (1945-1966) dengan simbol Kepala Banteng Warna Dasar Merah, dan era Pembangunan (1966-1998) dengan simbol Pohon Beringin Warna Dasar Putih. Indonesia saat ini berhadapan dengan era baru, yaitu “Peta Jalan ke-4” atau era keadilan yang disimbolkan Padi Kapas Warna Dasar Putih. Pertanyaannya, apakah akan terjadi perubahan mendasar dalam tata kelola negara ke depan?
Dalam era keadilan ini, diperkirakan akan terjadi revolusi dalam tata kelola negara. Bahkan, kemungkinan perubahan dari bentuk Republik kembali ke Kerajaan. Dr. Ali Mahsun ATMO M Biomed merenungkan kemungkinan ini dengan menyebutkan contoh Kerajaan Sriwijaya abad ke-7 atau Kerajaan Majapahit abad ke-14. Atau mungkin Indonesia akan menyerupai Kerajaan Persemakmuran Inggris. Setidaknya, adanya pemisahan kekuasaan antara Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan.
Tulisan ini ditandai di Jakarta pada tanggal 5 November 2023 oleh Dr. Ali Mahsun ATMO M Biomed, Presiden Kawulo Alit Indonesia.
Juga, simak Pidato Kebangsaan Presiden Kawulo Alit Indonesia Dr. Ali Mahsun ATMO M Biomed di Gedung Joeang 45 pada tanggal 24 Januari 2019 dengan judul; “Peta Jalan Indonesia 1945-2080: Kotak Pandora, Keadilan, dan Adidaya Sapu Jagat Nusantara” di harianterbit.com.
(Sgt MJ)