Kongres XXIII PB PGRI masih di warnai masalah tunjangan Profesi guru dan Honorer guru.

TUNGGAL BERITA
Jakarta.
Ketum PB PGRI Unifah menyampaikan pesan kepada Presiden RI Joko Widodo agar persoalan guru honorer di selesai oleh Pemerintah.
“Kami sangat memahami, akan tetapi jangan sampai kami guru ditinggalkan”. Begitu ungkapan Prof Dr Unifah Rosyidi pada Kongres XXIII di Puri Agung Ballroom Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta Sabtu (2/3/2024) yang lalu.

Melansir acara oleh media massa tunggalberita.com, acara Kongres PB PGRI bertema Transformasi PGRI Menuju Indonesia Emas.
Jokowi tiba di lokasi pukul O9.17 WIB mengenakan kemeja kebesaran PGRI Batik Kusuma Bangsa, dan disambut oleh Unifah Rosyidi.

Presiden RI Jokowidodo menguraikan kesibukan Kepala Negara sambil berkelakar sudah dua kali saya menghadiri acara PGRI, “hanya dalam waktu tiga bulan saja di undang dua kali, dan ini kedua kalinya acara PGRI, hal ini jarang sekali terjadi”.
“Tapi sekali lagi, karena guru yang mengundang tentu saya tidak bisa menolak. Jasa guru sungguh besar untuk negara ini”, kata Jokowi.

Selanjutnya Unifah mengatakan bahwa PGRI punya prioritas program yakni guru belajar dan berbagi.
“Dari pelosok tanah air, tunjangan guru terus dipertahankan, sertifikasi juga tidak berbelit-belit”.

Kongres XXIII PGRI yang digelar Jumat – Sabtu – Minggu (1/3/2024 – 3/3/2024) menghasilkan terpilih kembali Prof Dr Unifah Rosyidi sebagai Ketua Umum PB PGRI masa Bakhti periode 2024 -2029.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *