TUNGGAL BERITA
Bandar Lampung.
Dua sendikat internasioanal pengedar narkotika jenis sabu sabu, dan kerap melakukan penyelundupan berhasil diungkap Kepolisian Daerah (Polda) Lampung.
Direktur Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Lampung, Komisaris Besar (Kombes) Erlin Tangjaya, mengungkapkan, bahwa sindikat narkotika Internasional itu terjadi pada Selasa (5/2/2024) yang lalu, di Pelabuhan Bakauheni.
Kombes Erlin Tangjaya sampaikan “kami berhasil menyita barang bukti dari tersangka sebanyak 52,4 kilogram sabu-sabu yang hendak diselundupkan menggunakan kendaraan pribadi,” jelasnya.
Barang haram tersebut disembunyikan oleh para tersangka di dalam lapisan pintu kendaraan yang terdiri dari 43 bungkus besar dan 14 bungkus sedang, namun petugas dapat menemukannya.
Dari sindikat pertama, ujar Ditresnarkoba Polda Lampung, telah berhasil diamankan sebanyak 15 orang dan kelima belas orang itu dibekuk di wilayah Bogor, Lampung, Jakarta dan Palembang, paparnya.
Lanjutnya, pengungkapan sindikat kedua terjadi pada Selasa (21/2/2024) di Seaport Interdiction Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, dimana sabu-sabu seberat 35,1 kilogram akan diselundupkan menggunakan kendaraan pribadi oleh para tersangka.
Sedangkan sabu-sabu tersebut, ungkap Kombes Erlin Tangjaya, ditemukan tersembunyi di dalam tas hitam, terdiri dari 33 bungkus serta ditempatkan di belakang jok penumpang dan dari sindikat kedua itu, ada lima orang diringkus, terangnya.
Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika menjelaskan bahwa dua sendikat peredaran sabu sabu dari Malaysia.
Dari hasil ungkap perkara dari dua sendikat tersebut, kata Irjen Pol Helmy, sebanyak 20 orang telah diamankan dan telah ditetapkan tersangka serta barang bukti berhasil diamankan dengan total nilai sebesar Rp. 131 miliar, ungkap Kapolda Lampung, Rabu (6/3/2024).
Sedangkan jumlah barang bukti yang diamankan mencapai 87,5 kilogram narkona berjenis sabu sabu dari Malaysia.
Dua sendikat internasional yang dalam kegiatannya menggunakan Provinsi Lampung sebagai jalur untuk menyelundupkan narkoba ke pulau Jawa itu terungkap dalam dua peristiwa yang berbeda.
(Yusri)