TUNGGAL BERITA
Lampung, Mesuji
Diduga banyak warga masyarakat terhimpit kesulitan ekonomi, sehingga beberapa orang mengambil jalan pintas untuk meneruskan kehidupannya sebagai wanita janda kini penjaja sex komersial. Jum’at (29/3/2024).
Seperti yang dilakukan X(23) tahun, ketika di jumpai awak media tunggalberita.com beberapa hari lalu di tempat sebuah kontrakan atau kos kosannya di Desa Simpang Pematang.
Menurut X, dia terpaksa melakukan itu karena terdesak kebutuhan ekonomi, sebab ia telah mempunyai tanggungan terhadap anak, hal itu karena dirinya telah bercerai dengan suaminya beberapa tahun yang lalu.
“Ya terpaksa melakukan hal itu, karena tidak ada jalan lain yang bisa dilakukan lagi, mas,” ujarnya.
Sedangkan ketika ditanya soal tarif, ia menguraikan, ya antara tiga ratus ribu sampai satu juta lebih tergantung kesepakatan.
Terus kenapa dilakukan ditempat kontrakan, ia menjawab, karena lebih murah dan lebih aman bahkan nyaman, ungkapnya.
Tidak ubah dengan bahasa MX, ia menyatakan kalau beberapa kos kosan atau kontrakan di dua Desa ini hampir merata penghuninya sama berfrofesi seperti dirinya sebagai penjaja sex komersial.
Memang enak kalau ngontrak, lanjut MX menjelaskan, dibanding tinggal di warung remang remang, bebas tidak ada pihak kepolisian dan Satpol PP melakukan razia ataupun mendata.
Nah, tambah MX, lebih dapat uang kalau bawa tamu ke kontrakan karena sudah tidak bayar kamar perjam dan lebih bebas serta nyaman bahkan bisa sepuasnya kalau gituan di kontrakan. Sudah tidak ada lagi rasa was was atau takut kena razia pihak Polsek dan Polres Mesuji Lampung bahkan pihak pemilik kontrakan pun tidak pernah menegurnya, ucapnya.
Ketika dipertanyakan berapa biaya dirinya sewa atau ngontrak tempat tersebut, ia mengatakan kalau kontrakan sebulannya hanya 300 hingga 800 ribu perbulan.
Ditempat terpisah, beberapa orang yang kerap berlalu-lintas diwilayah tempat kontrakan tersebut menyatakan, benar di Desa Simpang Pematang dan di Desa Simpang Mesuji, Kecamatan Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji Lampung ini marak kos kosan atau kontrakan diduga telah dihuni oleh wanita penjaja sex komersial.
Bukan hanya itu, ada kos kosan atau kontrakan yang digunakan sebagai tempat prostitusi terselubung dan ajang tempat perzinahan karena kontrakan itu dijadikan tempat menyimpan selingkuhannya.
Sepertinya, tidak harus ke hotel lagi para penjaja sex komersial melayani para lelaki hidung belang dan kontrakan ataupun kos kosan itu kini diduga sudah marak dijadikan tempat untuk pesta minuman keras serta dijadikan tempat memakai barang haram bahkan terindikasi transaksi jual beli narkoba, ujarnya.
“Kami selaku masyarakat sekitar berharap dan meminta kepada pihak yang berwajib serta pemerintah daerah agar merazia, mendata bahkan menegur penghuni kontrakan dan pemilik kontrakan,” pintanya.
(Red)