Kampung pasar di terjal banjir bandang

TUNGGAL BERITA
Lampung.
Menjelang Puasa 1445 H / 2024 M
Kampung Pasar Ambon, Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Teluk Betung Selatan tertimpa bencana alam yaitu dilanda Banjir bandang.

Hal itu, akibat curah hujan yang lumayan cukup lebat mengguyuri Kota Bandar Lampung dan sekitarnya, pada Senin(11/3/2024).

Dari berbagai sumber, air datang menggenangi Kampung tersebut bermula sekitar pukul 17:00 WIB dan pada pukul 19:00 WIB air susulan datang sehingga mengakibatkan banjir. Ketinggian air setinggi dada orang dewasa.

Air makin tinggi ketika memasuki badah Isya dan ketinggian air sekitar seleher orang dewasa.

Namun, ketika air deras datang, para warga sekitar langsung sibuk menyelamatkan diri dan mengamankan barang barang berharganya bahkan makanan yang akan dipergunakan untuk menyambut hari puasa esok.

Hal tersebut di benarkan oleh salah satu warga yang terdampak banjir yang enggan disebutkan nama aslinya, sebut saja Suprihatin (32) tahun ketika dihubungi media ini.

“Ya om, tadi ketika saya tinggalin kediaman kami, air masih setinggi pinggang orang dewasa dan beberapa j kemudian air makin tinggi sekitar sedagu orang dewa, bigu info yang saya dapat,” ucapnya.

Teramat sedih, kata Suprihatin, kami bersama warga lainnya bingung, campur rasa sedih, sebab masih banyak barang barang berharga yang belum bisa diselamatkan dikarenakan air begitu cepat datang menggenangi perumahan kami,” terangnya.

Ketika dipertanyakan keberadaan dirinya saat ini, ia mengatakan kalau dirinya bersama warga lainnya mengungsi ke Mushollah yang belum tersentuh banjir.

Senada dikatakan Kurniawan(28) tahun, ia juga menjelaskan kalau pada 24 Februari 2024 lalu, lokasi tersebut pernah mengalami bencana banjir namun ketinggian air hanya sebatas lutut dan tidak makan waktu lama, air langsung surut.

“Kami berharap, semoga air cepat surut dan pemerintah setempat atau Provibsi dapat mengatasi bahkan memberi bantuan kepada kami yang terkena musibah ini secepatnya,” harapnya.

Sampai berita ini dipublikasikan, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah setempat dan akan diusahakan secapatnya untuk meminta tanggapan dari pemerinta atau dinas terkait.

(Yusri)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *