TUNGGAL BERITA
Lampung Mesuji
Seorang guru P3K diduga dibunuh secara sadis di rumah dinas Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang berada di Desa Bujung Buring Baru, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji Propinsi Lampung.
Media massa online tunggalberita.com
menghimpun dari berbagai sumber. Korban bernama Rosiya Aprilia (28) tahun dan korban mengajar di SDN 08 Tanjung Raya, mendiang saat pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 14 Februari 2024 berlangsung jadi anggota PPS di Desa Muara Tenang.
Sekitar jam 14:00 WIB, korban masih bersama kawan kawannya sesama guru mengobrol seperti biasa.
Ada dugaan pembunuhan sadis tersebut terjadi sekitar jam 15 hingga 17:00 WIB sore Kamis (29/2/2024).
Korban berstatus janda, mantan suaminya bernama Beni tinggal di Desa Bujung Buring.
Korban sudah dibawa tunangannya dengan seorang lelaki berinisial ADR dari Desa Gedung Ram Kecamatan Tanjung Raya.
Siti Munawaroh (45) tahun, sebagai salah satu rekan korban seprofesi guru, dan sama-sama menghuni di rumah dinas SD tersebut, dirinya yang pertama kali melihat korban tergeletak bersimbahdarah, diduga dibunuh oleh orang tak dikenal, Kamis (29/2/2024)
Siti Munawaroh ketika dihubungi media ini, ia menceritakan kalau dirinya tidak melihat siapapun dan apa motif terjadinya dugaan pembunuhan tersebut.
“Saya menghadiri acara kegiatan Gampang Asik (Gasing) di SDN 05 Tanjung Raya, sekitar jam 16:00 WIB, sementara melihat korban pulang, dijemput oleh tunangan berinisial ADR mengantar kerumah Dinas tersebut, hanya sampai batas gerbang sekolah,” jelasnya.
Lanjutnya, ketika mendekati TKP, ia sempat memanggil manggil korban namun tidak ada jawaban dan dirinya langsung masuk tempat ia tinggal untuk melaksanakan Shalat Ashar dan setelah itu mainan handphone miliknya bersama anaknya. Sekitar pukul 17:00 WIB, ketika ia mau beranjak mandi tetapi sebelumnya ia sempat memanggil korban lagi namun masih tetap tidak dijawab.
Setelah itu, kata Siti, mendekati TKP dan membuka pintu kamar korban yang tidak terkunci dan seketika melihat korban sudah tidak bernyawa bersimbah darah dikasur dengan kondisi leher terseset oleh senjata tajam. Lalu secara langsung dirinya berteriak meminta tolong namun tidak ada warga yang mendengar jeritantanya dan dirinya keluar sambil berlari kerumah salah satu warga sekitar serta menjelaskan apa yang dilihatnya, paparnya.
Kemudin warga yang ditemui Siti tadi, langsung menghubungi Aparatur Desa setempat dan Aparatur Desa lanjut menghubungi pihak kepolisian.
Pengawas Pendidikan Kecamatan Tanjung Raya, Ngatijan ketika dihubungi media ini, ia membenarkan kejadian tersebut.
“Ya benar, tetapi belum tau kronologis atau motif yang sebenarnya terjadi. Saya juga baru di kabarin dari temen temen guru di SDN 08 Tanjung Raya melalui telepon seluler saya,” ujar Ngatijan.
Ketika dihubungi, Kapolsek Tanjung Raya Iptu Bambang mengatakan, sabar ya. Saya masih di lokasi dan masih olah TKP serta mengumpulkan keterangan dari para saksi.
Sementara untuk motif dugaan pembunuhan tersebut belum diketahui dan sedangkan korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Ragab Begawe Caram yang berada di Desa Brabasan guna dilakukan otopsi.
(Mumu Mahfudin/Yusri)