TUNGGAL BERITA
Lampung, Mesuji
Dibulan suci ramadhan 1445, salah satu warga Desa Fajar Asri, Kecamatan Panca Jaya, Kabupaten Mesuji Lampung telah memdapatkan musibah untuk menguji ketabahan, kesabaran dan keimanannya dari Allah SWT.
Musibah itu datang dengan tiba tiba yang tidak dapat ditolok dan dilawan oleh keluarga besar Hariyono pada hari Senin (01/4/2024) sekitar pukul 10:00 WIB kemarin.
Sedangkan musibah yang tidak dapat dilawan bahkan dibendung oleh keluarga besar Hariyono bahkan warga sekitar, musibah itu yaitu amukan sijago merah.
Diketahui, sijago merah mengamuk bermula ketika istri dari Hariyono yang kerap dipanggil ibu Ida ketika pulang dari warung sekitar Desa tersebut.
Kala itu, ibu Ida sedang membuat kue atau jajan di rumahnya untuk menyambut hari Raya Idul Fitri namun seketika itu keabisan isi tabung gas, lalu beliau menukarkan isi tabung gas itu ke warung terdekat.
Ketika kembali dari warung, dirinya dikejutkan oleh sijago merah yang sudah mengamuk diatas plafon atap rumahnya.
Hal itu diceritakan istri Haryono yang sedang memandangi puing puing sisa-sisa reruntuhan amukan sijago merah, Selasa (2/4/2024).
Meskipun enggan diwawancarai, namun ibu Ida melanjutkan ceritanya, “musibah ini sangat meyedihkan mas, padahal hari raya idul fitri 1445 H tinggal hitungan hari, kediaman kami sudah dilalap sijago merah hingga tidak ada yang tersisa,” kata istri Haryono sambil ngusap air mata kesedihannya.
Kejadian itu begitu cepat, sehingga tidak bisa lagi menyelamatkan harta ataupun benda benda yang berharga lainnya, hanya sepeda motor dan telivisi yang bisa diselamatkan dari amukan sijago merah.
Ketika dihubungi melalu WhatsApp, Kades Fajar Asri, Fatmawati membenarkan musibah yang menimpa salah satu warganya.
“Ya benar, kemarin salah warga kami benama Hariyono mengalami musibah kebakaran rumah, kejadian sekitar jam 10:08 WIB dugaan dari konsleting listrik arus pendek ujar Ibu Kades, Selasa (02/4/2024).
Sijago merah, kata Fatmawati, dapat dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran Kabupaten Mesuji, sebelumnya warga sekitar berupaya meredamkan amarah sijago merah dengan alat seadanya, namun amarah sijago merah tetap tidak bisa diredamkan, sehingga mempora-porandakan kediaman Hariyono yang terbuat dari bahan papan dan kayu,” terangnya.
Karena jarak waktu tempuh anggota pemadam kebakaran sehingga membuat proses pemadaman sijago merah berjalan lambat. Sijago merah tidak sempat merembet kebagunan sekitarnya karena telah berhasil dipadamkan oleh petugas Damkar.
“Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa atas musibah yang menimpa keluarga besar Hariyono, namun mengalami kerugian kurang lebih sebesar 50 juta,” ujar Fatmawati.
Atas musibah yang menimpa Hariyono, pihak pemerintah Mesiji respon cepat untuk memberikan bantuan berupa asbes, selimut, kompor, gas, kasus busa, paket sembako, air mineral dan uang tunai.
(M Sagiman/ Yusri)