TUNGGAL BERITA
Jakarta – Korupsi merupakan masalah besar di Indonesia dan selalu menjadi sorotan tajam oleh masyarakat. Namun, sangat jarang ada pejabat pemerintahan yang berani mengambil langkah konkriet untuk mengatasi korupsi tersebut. Kini saatnya Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman memberikan hadiah bagi masyarakat tani yang berani melaporkan apabila menemukan adanya pegawai/ASN maupun pejabat terindikasi terlibat tindak pidana korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian. Hadiah resmi akan diberikan kepada pelapor, mulai dari bibit unggul, benih, pupuk, hingga traktor. Cukup menarik, bukan?
Masyarakat petani, termasuk di antaranya kelompok tani, dijanjikan hadiah menarik dengan nilai ekonomi yang cukup tinggi. Hal ini diharapkan dapat memicu masyarakat untuk lebih berani melaporkan pelaku korupsi yang merugikan negara. Kementerian Pertanian juga mengajak seluruh pegawainya untuk sama-sama membangun ekosistem antikorupsi.
Menteri Pertanian mengingatkan pentingnya menjaga integritas dan menghindari korupsi di lingkungan kerja. Sebagai pegawai yang memiliki kewajiban untuk menjaga nama baik Kementerian dan diri sendiri sebagai pegawai. Kementerian Pertanian harus memperhatikan hal-hal kecil, seperti terlambat datang ke kantor atau tidak bekerja secara produktif. Sebab, hal-hal kecil seperti itu bisa jadi virus mental, niscaya berkembang menjadi korupsi yang besar.
Kemeneterian Pertanian tak main-main dalam memberantas korupsi. Hal ini dibuktikan dengan pemecatan salah satu ASN Kementan yang terbukti melakukan korupsi dengan menggunakan nama keluarga, keponakannya untuk meminta uang sebanyak Rp 150 juta – Rp 200 juta.
Menteri Pertanian juga menegaskan bahwa ia tidak akan memberikan peringatan, melainkan akan langsung memecat pegawai yang terlibat korupsi, dilansir oleh Media tunggalberita.com Jum’at 15/12/2023
Produksi dan produktivitas pertanian bila tidak stabil akan berdampak lunturnya nilai kepercayaan masyarakat terhadap Kementerian Pertanian.
Oleh karena itu, sangat penting mengembalikan kepercayaan masyarakat.
Terkait hal tersebut, Kementan meluncurkan empat aplikasi pelaporan, seperti aplikasi Whistle Blower’s System atau KALDU EMAS yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk menyampaikan keluhan.
Aplikasi :
Kemudian aplikasi SI INTAN atau Saluran Informasi Internal Kementerian Pertanian yang menjadi media komunikasi bagi pegawai untuk memberikan masukan, tanggapan, dan/atau pengaduan terhadap penyelenggaraan pelayanan publik dan pelaksanaan program Kementerian Pertanian.
Lalu, KALDU EMAS atau Kanal Pengaduan Elektronik bagi Masyarakat yang bisa digunakan masyarakat untuk menyampaikan keluhan, sumbangan pikiran, sarana perbaikan bagi peningkatan kualitas Kementerian Pertanian
Terakhir, SIGAP-UPH atau Sistem Informasi Gratifikasi Pertanian yang akan meningkatkan efektifitas pengelolaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian.
Semoga, dengan hadiah traktor untuk petani lebih pemberani, Kementerian Pertanian dapat mendorong masyarakat untuk berani melawan korupsi.
Bagaimana pendapat Anda mengenai upaya Kementerian Pertanian dalam memberantas korupsi? Yuk, berikan pendapat dan komentarnya, silahkan ketik di kolom tunggalberita.com
(Sarifuddin) ***.