TUNGGAL BERITA
Lampung, Mesuji- Seperti yang telah diberitakan media ini sebelumnya, tentang masyarakat rame rame menutup akses jalan dengan portal dari bambu karena mengingat kerusakan jalan yang amat parah di beberapa titik jalan milik Kabupaten Mesuji dari Simpang Tiga Bukoposo sampai Desa Kejadian, Kecamatan Way Serdang.
Hal tersebut mendapat tanggapan serius dari Pemerintah Daerah(Pemda) Mesuji Lampung melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang(PUPR).
Kadis PUPR Mesuji Tius ketika dihubungi lewat pesan WhatsApp nya, ia menjelaskan kalau perhatian pasti, “kemarin kita masukin alat baret dan baru arah Desa Buko Poso. Tapi ketika ada yang mengadakan acara terkait lomba Desa se-Lampung, makanya alat berat kita arahin dulu kesana,” jelasnya.
Nanti alat ke Way Serdang lagi. Kalau saat ini, alat berat masih ada di Mesuji Atas karena musim panen.
Kalau pembangunan, kata Kadis, itu gak bisa Pekerjaan Umum sendri, harus sama sama. Seperti pada saat musrembang di usulin Desa, musrembang Kecamatan sampai Propinsi tetap mengusulkan, ujar Tius.
Terus yang paling utama juga DPRD Mesuji. Pada saat reses, dia mengusulkan, itu gunanya DPRD dan semua harus sejalan sama Pemda.
Jadi, ujar Tius, “sama sama cari solusi karena mengingat dengan anggaran yang kecil di Kabupaten Mesuji Lampung dan kami mengharapkan bukan saling salah menyalahkan,” ungkapnya.

Begitu juga dengan Anggota DPRD Mesuji, Buyung Darmono mengatakan, menurutnya pada saat reses di dapil masing masing di Kabupaten Mesuji telah menerima aspirasi dari masyarakatnya, termasuk menampung keluhan dari dapil masing masing.
Kemudian, kata Buyung Darmono, di godok melalui Musrenbang oleh Pemda dan di syahkan anggarannya oleh DPRD Mesuji, terangnya. Senin(27/5/2024).
Upaya yang dilakukan oleh warga tersebut, ujar Buyung Darmono, ada wajarnya sebagai bentuk protes terhadap pemerintah untuk menyampaikan aspirasinya dan sekaligus meluapkan kekesalannya karena memang belum ada perhatian dari Pemda Mesuji Lampung.

Salah seorang pengamat politik asal Tulang Bawang Barat, Sunawan ketika dihubungi lewat pesan WhatsApp, dirinya mengatakan, kalau mempelajari dari sikap kekesalan warga masyarakat tersebut yang telah menutup akses jalan itu ada pemahaman yang ikut memper parah jalan adalah sebuah kendaraan perusahaan yang sering lewat disitu melebih tonase.
Harus di fahami, kata Sunawan, bahwa perusahaan mempunyai kontribusi dengan negara melalui membayar pajak perusahaan, paparnya.
Kalau perbaikan jalan tersebut dibebeankan pada perusahaan juga tidaklah benar. Mungkin yang diinginkan masyarakat setempat, kendaraan perusahaan silahkan lewat tapi ketika ada kerusakan ikut memperbaikinya.
“Ya kalau kelebihan muatannya silahkan Pemerintah Daerah Kabupaten Mesuji melalui Dinas Perhubungan menegakan aturan sesuai dengan Undang Undang yang berlaku,” ungkapnya.
Ditempat terpisah, Sekdakab Mesuji Syamsudin.S.Sos, ketika berkunjung ke Desa Labuhan Mulya mengatakan, tahun anggaran 2024 ada perbaikan jalan Kabupaten untuk Kecamatan Way Serdang. Ada sekitar dua belas kilometer yang di tempatkan dibeberapa titik dan jalan impres kurang lebih lima setengah kilometer dari Simpang Asahan menuju pintu tol Way Serdang hingga ke Way Kenanga.
(Mumu Mahfudi/Yusri)






