TUNGGAL BERITA
Kaltim, Bontang – Menyelusuri perjalanan hidup serta perjuangan ingin jadi insan Pers sejati, independen, mendambakan profesional kinerjanya dan proporsional karya beritanya, juga berharap penuh pengakuan positif. Menurut Jusmin begitu sapaan sehari-hari seorang putra keturunan Soppeng, lahir tanggal 31 Desember 1971.
Ketika ber-umur sekitar 20 tahun, berangkat ke Kota Bontang bulan Juni 1991 diawali jadi tenaga kerja bongkar muat, lanjut tahun 1993 pindah kerja di koperasi PKT sebagai cleaning service, tahun 1998 sampai 2013 kerja di PT. Kaltim Nusa Etika (KNE) sampai 2017, lanjut sebagai tenaga honor di kantor DPRD Bontang dan sebagai sopir mantan ketua DPRD Bontang, Kaharuddin Jafar. Setelah itu kembali lagi kerja di PT. Borneo Etam Samudera (BES) sebagai operator Forklift dan juga sebagai ketua Ikatan Buruh Kontainer Bontang (IBKB).
Sejak beberapa lama jadi sopir ketua DPRD Kota Bontang timbul hasrat berprofesi sebagai wartawan. Mencoba berkenalan atau bergaul dengan beberapa media. Jauh dari dugaan tapi menjadi kenyataan, berkenalan dengan senior via group Whatapp, Koalisi Wartawan Rangking Indonesia (KWRI). Ringkasnya saya melamar kerja di media online tunggalberita.com dengan niat ingin sungguh-sungguh belajar dengan tekun dalam hal dunia media masa kepada Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi Tunggal Berita (TB).
Sepertinya saya (Jusmin) tidak akan lupa saran/pendapat dari Bapak Sofyan Darulan yang mengatakan bahwa profesi Wartawan bisa merangkap usaha.
1. Jusmin harus tetap jadi karyawan PT BES.
2. Sistematika media TB harus cara pendekatan terhadap berbagai lembaga berwenang/berwajib.
3. Apabila anda pindah dari satu perusahaan media ke yang lain, wajib menjelaskan kepada Dinas Kominfo setempat.
4. Pada saat melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi, seorang Jurnalis harus selalu bertanya pada Pemred.
(Jusmin)