TUNGGAL BERITA
Kepri Batam.
Bangunan SMPN 63 Kota Batam mulai berdiri tahun 2019 dan saat ini sangat membutuhkan tambahan lokal, karena peserta didik/siswa kini sekitar 600 orang. sementara waktu Kegiatan Belajar Mengajar hanya tersedia 5 kelas.
Kepala Sekolah mengambil kebijakan dengan cara berbagi waktu yang sempit, agar materi pelajaran dapat tersampaikan oleh para guru, begitu ujar Ihsan Kepala Sekolah SMPN 63 tersebut kepada awak media tunggalberita.com di ruang kerjanya.
Di saat konfirmasi Ihsan mengakui telah mengajukan “anggaran kebutuhan SMPN 63 kepada Pemda Kota Batam, dengan harapan seluruh siswa memdapatkan sarana dan prasarana lokal yang layak”.
Namun harapan tersebut masih belum terpenuhi sebagai mana mestinya.
Sementara waktu, Lis sebagai ketua Komite SMPN 63 sangat menyadari dan memahami situasi dan kondisi. Menurut Lis terpenting para siswa patuh dan taat pada kebijakan Kepala sekolah.
Media massa online tunggalberita.com langsung memantau dan konfirmasi di-tempat, ternyata padatnya siswa karena SMPN berada di tengah pemukiman masyarakat padat penduduk Kecamatan sungai Beduk Kota Batam, dan bangunan SMPN 63 di sempadan jalan raya.
Jelas terlihat belum ada pagar sekolah.
Pantauan awak media tunggalberita.com terkesan para gurunya cukup berat lakukan tugas, sehingga harus super extra, guna menjaga kenyamanan dan keselamatan anak-anak didik.
(Nasri gondrong).