Gubernur Banten, “Jangan Lirik Sebelah Mata Wilayah Selatan”

Ket Fto: Saat kunjungan kerja Gubernur Banten Andra Soni, di kecamatan Cimanggu, lihat jembatan Bolong di desa Tugu, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang.(fto:istimewa)

TunggalBerita.Com,
BANTEN,PANDEGLANG – Gubernur Provinsi Banten, Andra Soni dalam kunjungan kerjanya ke wilayah ujung selatan Indonesia, belum lama ini sambangi jembatan bolong diwilayah Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang-Banten.

Kunjungan gubernur tersebut, di harapkan masyarakat Cimanggu, langkah kerja nyata dapat meningkat taraf hidup perekonomian warga pedalaman daerah itu khususnya.

Dikatakan Oyok selaku Kepala Desa (Kades) Cibadak, kunjungan kerja Gubernur Banten kewilayah tersebut sangat dinanti masyarakat. Dan harapan warga kedepannya ada peningkatan pembangunan terutama soal infrastruktur jalan, dengan dikunjungi oleh Pemerintah Provinsi, selain dapat melihat dan merasakan langsung keadaan, semoga baik secara bertahap peningkatan pembangunan dapat secepatnya terlaksana, ujar Kades Oyok.

Sementara itu salah seorang tokoh di Cimanggu, Hilman SH, berikan apresiasi positif atas kunjungan kerja Gubernur, dengan jarak dari ibukota provinsi maupun kabupaten wilayah selatan Banten sangat jauh, misal dari ibukota provinsi ke daerah paling ujung di Kecamatan Cimanggu yaitu Kp. Cegog dengan jarak kurang lebih sekitar 135 km,

“Apresiasi kami masyarakat Banten Selatan sangat positif, semoga dengan langkah kerja nyatanya pak Gubernur sesuai harapan masyarakat, pembangunan infra struktur jalan”, kata Hilman.

Namun hal lainpun sambung Hilman, sangat perlu pengawasan yang baik, yakni kepedulian sosial untuk warga masyarakat, hal itupun penting guna mengangkat kesejahteraan warga. Tentunya berkaitan dengan investor yang melakukan aktivitas usahanya di wilayah selatan ini, pungkasnya.

Sejumlah sumber lainpun dilapangan menyebutkan, jalan penghubung antar desa yang diharapkan masyarakat secepatnya diperbaiki, yaitu Desa Padasuka, Mangkualam, Keramat Jaya, Tugu, Cibadak, Rancapinang dan Desa Batu Hideung. Begitu juga dengan jalan yang menghubungkan kecamatan Cimanggu dan Kecamatan Cibitung, yang sangat dikeluhkan warga, dimana akses jalanya perlu dibangun, jalan penghubung antar  kecamatan tersebut masih banyak hamparan tanah merah pada badan jalannya, padahal jalan itu masuk pada jalan kabupaten, ujarnya.

Disisi lain, pengawasan pemerintah terhadap perusahaan yang mengembangkan usahanya sangat perlu di awasi secara maksimal, sebab dari dampak lingkungan yang imbasnya terhadap masyarakat kedepan. Misal perusahaan tambang emas yang kini sudah masuk paska tambang, di desa Mangkualam dan Padasuka, juga tambak udang di desa Rancapinang.

Di wilayah tersebut tersebut, dapat dijadikan contoh PT. Pramanugraha, yang niatan berkebun coklat tetapi bertahun tahun di terlantarkan. Bukan saja soal PAD daerah meningkat dari perizinannya akan tetapi dampak sosial ekonomi untuk Masya seperti dibiarkan begitu saja,  perlu disikapi serius oleh pemerintah jangan sampai seperti dilirik sebelah mata, beber sejumlah sumber disana. (EJ)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *