Ilustrasi gambar (fto: ig.Kuyentrtmn,)
TunggalBerita.Com,
BANTEN, PANDEGLANG -Warga Banten Selatan belakangan ini diresahkan oleh munculnya kolor Ijo yang keluyuran tengah malam, yang jadi sasaran mulai darj, ibu rumah tangga, janda dan perawan, celana dalam korban sobek.
Warga desa Tamanjaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, yang resah saat ini setelah ada korban pelecehan pada perempuan yang sedang tidur dirumahnya.
Keterangan salah seorang keluarga korban pelecehan di Tamanjaya, bahwa keluarganya yang dilecehkan kolor ijo berinisial Isn (35), pada malam Jum’at kemarin sedang tidur dikamarnya, terbangunkan oleh tamu tak di undang dengan keadaan lampu rumah mati.
Dalam kegelapan dan mulut dibekap bantal, celana dalam sobek Isn terus berontak, dengan perlawan kuat akhirnya kolor ijo kabur lewat jendela rumah korban.
“Kwh meter PLN rumah mati, jendela rusak”, kata salah seorang keluarga Isn. Lanjunya sebelum nikah beberapa bulan kebelakang Isn pernah diganggu oleh kolor Ijo tapi waktu itu hanya di intip saja, tidak seperti sekarang uang senilai Rp. 6,5 juta hilang dan dilecehkan, tambahnya.
selain itu kata iya, “memang beberapa bulan kebelakang sempat resah masyarakat, adanya tukang ngintip perempuan tidur”.
Tetapi setelah ramai dimasyarakat sempat sepi, dan muncul lagi sekarang.
Jika diperhatikan kejadian ngintip perempuan tidur tiap malam Jum’at dengan waktu antara pukul satu hingga pukul dua tengah malam, dan kebetulan janda dan perawan yang diintipnya, masyarakat menyebut tukang ngintip “kolor ijo’.
Kepala desa Tamanjaya, Toni saat dihubungi melalui hand phonnya, tadi pagi, Sabtu (26/4) membenarkan dugaan kolor Ijo Resahkan Warga. “Orang tua korban sudah datang, dan akan lapor kepihak berwajib”, kata kepala desa.
Beberapa bulan kebelakang, sekitar tahun 2024 pernah muncul keresahan warga akibat, diketahui masyarakat ada yang keluyuran tengah malam “ngintip perempuan tidur, tetapi setelah ramai di masyarakat, sepi lagi dan pada malam Jumat kemarin ramai lagi hingga ada korban, “disini ramainya kolor ijo”, timpal kades.
Kepala desa tidak mengetahui, pernah terjadi selisih paham antara masyarakat dengan pelaku ngintip waktu lewat, “belum pernah ada musyawarah di desa antara tukang ngintip dengan masyarakat, tapi takut saya lupa, atau musyawarah ditingkat RT, tapi saya tidak tau”, kata kepala desa
Orang tua korban datang ke desa menyampaikan kejadian yang menimpa keluarganya, dan juga soal tindak lanjut secara hukum guna melaporkan kejadian dan kerugian finansial tersebut pada pihak kepolisian, kalaupun hingga saat ini dugan pelaku kolor ijo belum diketahui orangnya, kata kepala desa. (EJ)