LITERASI DIGITAL : INVESTASI, AMUNISI

TUNGGAL BERITA
Rochmimah Harini, S.Pd. dan dan Dr. Nurul Istiq’faroh, M.Pd.
Program Magister Pendidikan Dasar, Fakultas Ilmu Pengetahuan,
Universitas Negeri Surabaya rochmimah.23002@mhs.unesa.ic.id

Globalisasi bukan hanya suatu proses, melainkan suatu fenomena baru karena proses globalisasi sebenarnya telah ada sejak berabad-abad lamanya. Globalisasi saat ini memiliki berbagai dampak yang dirasakan langsung oleh masyarakat luas baik dampak negatif maupun dampak positif dalam kehidupan masyarakat. Dampak tersebut telah dirasakan secara langsung oleh masyarakat dalam mobilitas kehidupan baik dampak negatif maupun positifnya. Aspek sosial, ekonomi, agama dan budaya setiap lapisan masyarakat di perkotaan dan perdesaan secara tidak langsung terkena dampak dari globalisasi. Perubahan tersebut memberikan dampak yang besar terhadap transformasi nilai-nilai kehidupan yang ada dalam masyarakat.

Saat ini, di Indonesia dapat dirasakan betapa besarnya pengaruh kemajuan teknologi terhadap berbagai aspek kehidupan manusia. Teknologi informasi merupakan salah satu hal yang tidak akan terlepas dari kehidupan manusia. Teknologi informasi telah ada sejak berabad-abad yang lalu dan hingga kini masih terus berkembang. Apabila kehidupan manusia tidak diiringi dengan teknologi informasi, manusia akan kesuitan dalam berkomunikasi dan menyampaikan informasi dikegiatan sehari-harinya.

Teknologi informasi dan komunikasi memegang banyak peranan dan membawa dampak bagi berbagai bidang kehidupan. Penggunaan teknologi sebagai media informasi khususnya telepon gengam bagi masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi, bahkan HP merupakan salah satu kebutuhan, terutama untuk berkomunikasi. Dengan peredaran HP dan penggunaan internet yang begitu besar, seharusnya masyarakat Indonesia sudah dapat dikatakan berdaya dalam penggunaan teknologi, karena masyarakat Indonesia boleh dibilang melek (literate/literasi) terhadap berbagai hal seperti: melek huruf, melek informasi, melek media sehingga dapat disebut bahwa masyarakat Indonesia sudah multiliterasi.

Gerakan literasi digital di sekolah harus dikembangkan sebagai mekanisme pembelajaran terintegrasi dalam kurikulum atau setidaknya terkoneksi dengan sistem belajar mengajar. Program literasi di sekolah saya yang terkait literasi digital yaitu, sekolah kami mengikuti program FLS (Festival Literasi Sidoarjo), yaitu lomba membuat konten video digital tentang Wonderful of Sidoarjo. Dan alhamdulillah anak-anak sangat antusias mengikuti lomba tersebut dibantu oleh guru pebimbing. Hasilnya sangat memuaskan, mereka bisa membuat konten video digital dengan telepon genggam mereka dan bisa meng-edit dengan berbagai aplikasi digital seperti capcut, inshot dan canva. Dan untuk kedepannya, siswa perlu meningkatkan keterampilan digitalnya, guru perlu meningkatkan pengetahuan dan kreativitasnya dalam proses pengajaran literasi digital, dan kepala sekolah perlu memfasilitasi guru atau tenaga kependidikan dalam mengembangkan budaya literasi digital di sekolah dengan penyediaan komputer dan akses internet di sekolah. Penyediaan komputer dan akses internet merupakan salah satu upaya yang penting dalam perkembangan ilmu pengatahuan pada era digital ini.

Sumber belajar yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan menggunakan akses internet dengan sangat cepat dan efisien. Kebutuhan warga sekolah terutama peserta didik dalam mempelajari ilmu teknologi informasi dan komunikasi harus ditunjang dengan ketersediaan perangkat komputer dan internet di sekolah, penyediaan informasi melalui Media Digital, penyediaan layar dan papan informasi digital di beberapa titik strategis di lingkungan sekolah dapat membantu warga sekolah dalam memperoleh informasi dan pengetahuan baru. Sumber-sumber tentang perkembangan ilmu pengetahuan diseluruh dunia, data real tentang sains, berita-berita terbaru, permainan yang edukatif dan menantang dan lain sebagainya yang bisa ditampilkan sebagai penambahan pengetahuan peserta didik atapun warga belajar.

Literasi digital di sekolah dasar adalah proses pembelajaran dan pengembangan keterampilan yang diperlukan bagi siswa untuk menggunakan teknologi digital dengan bijaksana, aman, dan efektif. Tujuan dari literasi digital di sekolah dasar adalah membekali siswa dengan pemahaman yang baik tentang teknologi digital dan memberikan mereka keterampilan yang diperlukan untuk berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat yang semakin terhubung secara digital.

Berikut adalah beberapa aspek literasi digital yang dapat diajarkan di sekolah dasar:

1. Keterampilan dasar teknologi: Siswa perlu belajar tentang penggunaan dasar perangkat keras dan perangkat lunak, seperti pengoperasian komputer, penggunaan keyboard dan mouse, serta navigasi di dalam sistem operasi dan aplikasi.

2. Pemahaman tentang internet: Siswa perlu memahami apa itu internet, bagaimana cara mengaksesnya, dan bagaimana cara mencari informasi secara efektif menggunakan mesin pencari. Mereka juga perlu diberi pemahaman tentang privasi dan keamanan online, termasuk pentingnya menjaga kerahasiaan informasi pribadi dan menghindari berbagi informasi yang tidak aman.

3. Evaluasi informasi: Siswa perlu diajarkan bagaimana mengevaluasi keabsahan dan keandalan informasi yang mereka temui di internet. Mereka perlu memahami perbedaan antara informasi yang dapat dipercaya dan informasi yang tidak dapat dipercaya, serta bagaimana mengidentifikasi tanda-tanda informasi yang kurang dapat dipercaya.

4. Etika digital: Siswa perlu mempelajari tentang etika dalam penggunaan teknologi digital, termasuk bagaimana berperilaku secara sopan dan menghormati hak dan privasi orang lain dalam lingkungan digital. Mereka perlu memahami konsep hak cipta, penggunaan sumber daya digital dengan bijaksana, dan pentingnya berbagi secara bertanggung jawab.

5. Kesadaran cyberbullying: Siswa perlu diberi pemahaman tentang cyberbullying dan dampak negatifnya. Mereka perlu belajar cara mengidentifikasi tindakan cyberbullying, bagaimana melaporkannya, dan bagaimana berperilaku secara positif dan mendukung dalam lingkungan online.

6. Kreativitas digital: Siswa perlu diberi kesempatan untuk mengembangkan keterampilan kreativitas digital, seperti membuat presentasi multimedia, desain grafis sederhana, atau video pendek. Hal ini membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi.

7. Perlindungan privasi: Siswa perlu mempelajari pentingnya melindungi privasi mereka sendiri dan orang lain dalam lingkungan digital. Mereka perlu diberi pemahaman tentang pengaturan privasi di platform media sosial, penggunaan kata sandi yang kuat, dan pentingnya tidak membagikan informasi pribadi kepada orang yang tidak dikenal.

Pengajaran literasi digital dapat dilakukan melalui kombinasi pelajaran khusus literasi digital dan integrasi konsep ini dalam mata pelajaran lain, seperti Bahasa Indonesia, Matematika, atau IPA. Penting untuk menyesuaikan pembelajaran dengan tingkat usia siswa dan memastikan agar mereka dapat mengembangkan pemahaman dan keterampilan digital secara bertahap seiring dengan perkembangan mereka.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *