“Tindak Lanjut Putusan Mendikbudristek”, SDN 19 Gunung Agung Implementasikan Kurikulum Merdeka

TunggalBerita.Com,
LAMPUNG, TULANG BAWANG BARAT, – SDN 19 Gunung Agung Kecamatan Gunung Agung Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung. Laksanakan kurikulum merdeka sebagai tindak lanjut Keputusan Mentri Pendiidikan, riset, dan teknologi (Mendikbudristek), No.56/M/2022 tentang penetapan Kurikulum Merdeka. Berfokus pada kegiatan kulikuler berbasis proyek yang dirancang untuk memperkuat pencapaian kompetensi, serta karakter siswa yang selaras dengan profil pelajar Pancasila.

Kepala SDN 19 Gunung Agung, Kipli SPd.SD, M,Pd, Senin 23 September 2024 diruang kerjanya pada awak media  menjelaskan, bahwa penerapan kurikulum merdeka ini bertujuan untuk memberikan siswa-siswi anak didik untuk belajar yang lebih bermakna dan relevan dengan kehidupan nyata.

Dalam penerapan kurikulum merdeka SDN 19 Gunung Agung telah mengimplementasikan proyek penguatan profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema utama diantaranya, gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal, bhineka tunggal ika. Bangunlah jiwa dan raganya, suara demokrasi, rekayasa dan teknologi.
Dan untuk kegiatan P5 setiap hari sabtu. Hal tersebut dilaksanakan untuk membangun karakter yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila.

Ditempat terpisah salah seorang guru, Ade Rahmawati, S.Pd mengatakan bahwa SDN 19 Gunung Agung miliki siswa-siswi anak didik sebanyak 326,  tenaga pendidik 17dan 2 tenaga kependidikan. Sekolah ini memiliki 12 rombel (rombongan belajar) dengan 9 ruang kelas yang ada. Walaupun masih kekurangan 3 ruang kelas, dengan segala keterbatasan kami berupaya memaksimalkan untuk, memastikan anak didik mendapatkan pendidikan berkualitas melalui kurikulum merdeka.

Adapun  kegiatan yang suudah dilaksanakan SDN 19 Gunung Agung diantaranya dengan tema, “Gaya Hidup Berkelanjutan”. Dengan memanfaatkan barang bekas untuk menjadi sebuah kerajinan yang bernilai seni, anak didik di minta untuk mewarnai gambar batik yang telah disediakan guru. Setelah selesai mewarnai para anak didik di pandu untuk menempelkan gambar tersebut di kardus yang sudah disiapkan dari rumah menggunakan lem. Setelah gambar tertempel anak menggunting gambar sesuai pola yang sudah disepakati, setelah gambar terbentuk menjadi lingkaran sesuai pola yang sudah ditentukan ditempelkanlah stik es krim bekas yang sudah dibersihkan, kemudian pada bagian belakang di lem agar kuat. Dan hasil akhir gambar batik semula yang sudah diwarnai dipadukan dengan kardus bekas, stik es krim bekas jadilah kipas tangan dengan motif batik yang sangat indah dan sangat estetik nilai seninya.
(Muh)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *